Orasi ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung: Teknologi Remediasi: Rekayasa Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup untuk Pencapaian Target Pembangunan yang Berkelanjutan

Penulis: Profesor Agus Jatnika Effendi
Penerbit: ITB Press
ISBN: (Sedang diproses)

Sinopsis

Pemulihan Fungsi Lingkungan Hidup adalah serangkaian kegiatan penanganan lahan terkontaminasi yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pemantauan untuk memulihkan fungsi lingkungan hidup yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan hidup dan/atau perusakan lingkungan hidup. Secara global, pemulihan fungsi lingkungan hidup akan sangat terkait dengan pencapaian target-target yang sudah digariskan oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dalam 7 target Sustainable Development Goals (SDGs) yang sangat relevan dan terkait dengan pemulihan tanah dan air tanah yang terkontaminasi yaitu zero hunger, good health & well-being, clean water & sanitation, sustainable cities & communities, responsible consumptions & productions, climate action dan life on land. Pendekatan rekayasa atau disebut juga teknik remediasi, untuk memulihkan fungsi lingkungan hidup ini telah banyak dikembangkan dalam beberapa decade terakhir. Berbagai teknik remediasi telah diaplikasikan dalam skala lapangan untuk memulihkan tanah yang tercemar oleh berbagai jenis kontaminan dalam upaya meminimalisir dampak negatif terhadap mahluk hidup dan juga material. Secara konseptual, remediasi merupakan tindakan yang bersifat kuratif dimana proses pengolahan akan dilakukan terhadap media lingkungan yang tercemar. Proses pengolahan dalam remediasi dilakukan dengan pendekatan bacth (curah) atau semi-batch dimana pada selang waktu tertentu ada penambahan stimulan yang dapat mempercepat proses. Berdasarkan mekanisme pengolahan yang terjadi dalam proses remediasi, maka teknologi remediasi terbagi menjadi: remediasi secara fisik-kimia, secara biologi atau bioremediasi, secara termal, dan pendekatan lainnya seperti pengerukan-penimbunan, pewadahan, termasuk didalamnya residual treatment. Sedangkan klasifikasi remediasi berdasarkan cara penanganan terhadap karakteristik fisik-kimia dari materi pencemar (pollutant handling) yang dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu immobilisasi, ekstraksi dan destruksi. Untuk menjamin keberhasilan dari implementasi proses remediasi, maka beberapa tahapan perlu dilakukan. Sehingga, pilihan teknologi pengolahan yang akan diterapkan akan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan. Tahapan-tahapan tersebut adalah site characterization, yang dilanjutkan dengan tahapan treatability study dan dilakukan piloting sebelum dilaksanakan tahap implementasi. Pada tahap pelaksanaan akan melibatkan site preparation & staging, pre-treatment, treatment dan post-treatment/residual management, yang harus dilaksanakan secara berurutan. Untuk meningkatkan kinerja dari proses remediasi, terutama dengan pendekatan pengolahan biologi atau bioremediasi,  berbagai upaya dapat diaplikasikan untuk meningkatkan bioavailability yang antara lain melalui proses fisik-kimia sebagai pre-treatment. Selain itu, pengembangan teknologi remediasi fisik-kimia lainnya untuk proses percepatan pemulihan fungsi lingkungan hidup seiring dengan meingkatkan pencemaran tanah dan air tanah baik secara kualitatif maupun kuantitatif, perlu dikembangkan seperti proses smouldering dan air cathode electrocoagulation (ACEC).

Purwarupa
UkuranB5
Halaman64
CoverDoff
Detail

Untuk pemesanan hubungi nomor: (022) 2512532

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *