Ragam Warna dan Persona di Karya Baru Teenage Death Star

Teenage Death Star (selanjutnya ditulis TDS) merilis single baru! Untuk musisi atau band lain mungkin berita tentang perilisan single jadi berita yang biasa saja, karena lumrahnya musisi atau band memang seperti itu. Biasanya dalam setahun minimal ada satu atau dua single yang mereka rilis ke permukaan. Tapi tidak dengan Teenage Death Star. Perilisan single baru bagi band ini adalah sebuah berita istimewa. Bagaimana tidak, 17 tahun absen merilis karya sejak dirilisnya album pertama dan satu-satunya milik mereka, ‘Longway to Nowhere’ pada Maret 2008 lalu, band yang digawangi oleh Sir Dandy, Helvi Sjarifuddin, Satria NB, Alvin Yunata, dan Firman Zaenudin ini seolah tidak ambil pusing dengan kritikan ‘band merchandise’ karena lebih sering merilis kaus dibanding lagu. Mereka anteng saja melenggang dari panggung ke panggung dengan materi yang sama selama 17 tahun. Uniknya, alih-alih ditinggalkan, band ini semakin eksis dan terus mendapat penggemar baru setiap tahunnya.

Penantian selama hampir dua dekade ini akhirnya terjawab sudah pada tahun 2025 ini lewat perilisan single bertajuk “Thunder Boarding School”. Namun, bukan TDS namanya jika tidak menampilkan sesuatu yang unik ke permukaan. Perilisan single ini akhirnya menjadi sebuah proyek kolaborasi di mana TDS mengajak 12 kolaborator untuk mengisi lirik dan interpretasi mereka masing-masing terhadap single baru TDS. Jadi, para kolaborator akan merespon musik dan notasi yang dibuat TDS untuk kemudian mereka ubah dengan lirik, gaya dan kekhasan masing-masing kolaborator. Perilisan single ini sendiri akan secara rutin dilempar setiap dua hari sekali, mulai dari tanggal 9 sampai 31 Januari 2025, hingga akhirnya menjadi album yang akan dirilis oleh label FFWD Records dan didukung penuh oleh Suneater Records.

Sampai tulisan ini dibuat, setidaknya sudah ada tiga versi yang TDS rilis ke permukaan. Yang pertama ada “Drakilla (Bergentayangan Di Malam Hari)” yang menggandeng Batman atau Henry Foundation (Goodnight Electric), lalu ada “Pesantren Kilat” dari band punk, Sukatani, hingga yang terakhir ada “Good For Your Mental Health” dari Acin (The Panturas). Ketiganya punya gaya, kekhasan, dan persona masing-masing yang tentunya menguatkan pula memperkaya musik yang sudah dibuat TDS di single ini.

Perbedaan warna vokal di single ini juga jadi sesuatu yang menarik untuk digaris bawahi, dari karakter vokal low dari batman, hingga yang capaian nada-nada tinggi dari Sukatani menjadi warna seru di single ini. Selain itu, cara mereka menulis lirik juga menarik. Dengan tema besar ‘Thunder Boarding School’ yang bermakna Pesantren Kilat (menurut istilah TDS) direspon dengan perspectif unik oleh masing-masing kolaborator. Secara musik, single ini masih menampilkan kekhasan TDS dengan ramuan punk, garage, post punk, dan rock ala TDS seperti yang kita dengar di single-single mereka sebelumnya. Namun, karena ditingkahi ragam warna dan persona dari para kolaborator hasilnya menjadi terdengar lebar dan kaya.

Kolaborasi sepertinya akan selalu jadi ciri TDS kala mereka melahirkan sebuah kreasi ke permukaan. Jika sebelumnya mereka mengajak para ilustrator untuk merespon logo mereka, maka kali ini mereka mengajak para musisi untuk merespon lagu mereka. Ada-ada saja memang. Tapi, rasanya kita memang butuh hal-hal seperti yang TDS buat, karena keseruan berkarya rasanya harus menjadi hal yang utama bagi para seniman/musisi, lepas dari hasilnya nanti akan direspon seperti apa.

Foto diambil dari official instagram Teenage Death Star @teenage.death.star.official

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *