12 Januari 2025, bertempat di ITB Press Store, Liga Film Mahasiswa ITB (selanjutnya ditulis LFM ITB) menggelar acara “Presentasi Booklet Film Festival”. Acara ini menjadi penutup sekaligus puncak dari rangkaian tugas akhir yang dirancang sebagai bagian dari proses kaderisasi Lembaga Film Mahasiswa (LFM). Dalam tugas ini, calon kru (cakru) LFM diminta untuk merancang sebuah festival film berdasarkan tema dan jiwa festival masing-masing. Hasil rancangan tersebut kemudian dipresentasikan dan dipertahankan dalam format yang menyerupai sidang skripsi atau sidang proposal.
Menariknya, tugas ini diberikan di tengah masa Ujian Akhir Semester (UAS). Meski begitu, cakru berhasil menunjukkan kemampuan mereka dalam mengatur waktu antara kewajiban akademik dan keinginan untuk menjadi bagian dari LFM. Kami sangat puas dengan hasil kerja mereka, terutama mengingat tantangan yang harus dihadapi selama proses ini.
Naufal, salah satu anggota tim Pendidikan Kineklub yang mengelola proses kaderisasi untuk bidang kekaryaan, menyampaikan jika dia dan anggota LFM lainnya sangat mengapresiasi upaya eksplorasi tema dan jiwa festival film yang dilakukan oleh cakru. Dia juga menuturkan harapannya untuk bisa melatih mereka (cakru) agar mampu merancang sebuah festival film.
“Pengalaman ini akan sangat berguna ketika LFM mengadakan acara terbesar kami, yaitu Ganesha Film Festival (GFF). Dengan pembekalan seperti ini, kami percaya kru LFM akan semakin siap dalam menyelenggarakan GFF dengan kualitas terbaik”, ujar Naufal.
Sebagai tambahan informasi, Kineklub LFM ,sebagai penyelenggara dari acara ini adalah salah satu bidang kekaryaan di LFM yang fokus pada apresiasi film. Di LFM sendiri, terdapat empat bidang kekaryaan, yaitu: videografi, fotografi, pertunjukan, serta kineklub.
Kineklub menghasilkan berbagai karya yang bertujuan untuk mengapresiasi film. Bentuk karya tersebut meliputi review, kajian, video esai, dan rancangan festival film seperti yang dilakukan dalam kaderisasi ini. Kegiatan-kegiatan ini menunjukkan bagaimana mereka terus berusaha untuk mengembangkan pemahaman dan apresiasi terhadap dunia film.
Menutup obrolan dengan ITB Press, Naufal menyampaikan bahwa Presentasi Booklet Film Festival bukan hanya sekadar tugas akhir. Ini adalah ujian sekaligus pembelajaran yang berharga bagi cakru. Dengan pengalaman ini, dia dan LFM yakin cakru LFM akan semakin siap berkontribusi di masa mendatang.