Orasi Ilmiah Guru Besar Institut Teknologi Bandung: Pengembangan Bahan Bakar Padat Alternatif untuk Pemenuhan Energi Berkelanjutan di Indonesia

Penulis: Prof. Toto Hardianto

Reviewer: Prof. Ari Darmawan Pasek

ISBN: -
e-ISBN: -

Sinopsis

Energi dalam kehidupan manusia selalu menjadi topik sangat penting dan menarik karena kehidupan selalu memerlukan energi untuk menunjang seluruh aktivitasnya. Perjalanan peradaban dari jaman purba sampai pada jaman modern ini menunjukkan kebutuhan energi yang selalu meningkat sangat pesat untuk menjamin keberlangsungannya. Tetapi, sayang bahwa kualitas daya dukung alam semakin menurun akibat eksplorasi energi, bahkan sudah sampai pada taraf yang mengkuwatirkan, sehingga perlu diadakan langkah pencegahan degradasi daya dukung alam, dengan menganalisis akar permasalahan dan mencari solusinya.

Akar permasalahan dari pemakaian energi saat ini adalah bahwa pemenuhan energi primer dunia masih didominasi oleh bahan bakar fosil dengan unsur utama karbon (C) dan Hidrogen (H). Sebetulnya alam juga bersiklus memproduksi bahan bakar fosil, tetapi berlangsung dalam waktu yang sangat lama, sehingga ada dua akibat utama dari keadaan ini, yaitu semakin menipisnya cadangan bahan bakar fosil akibat eksplorasi yang berlebihan dan mengumpulnya karbon dioksida (CO2) hasil pembakaran yang stagnan di atmosfer sehingga berdampak terjadinya fenomena pemanasan global dan perubahan iklim. Maka kondisi ini menyebabkan bahan bakar fosil dinyatakan sebagai energi yang tidak terbarukan. Solusi untuk mengatasi permasalahan energi dunia secara global adalah dengan mengganti energi konvensional dengan energi yang bersifat terbarukan melalui tahapan yang menjamin terpenuhinya terus kebutuhan energi secara berkelanjutan.

Langkah solusi permasalahan energi meliputi beberapa tahap menurut kepentingan nasional dalam rangka menjaga keseimbangan dan kestabilan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dimulai dari pendataan, pemetaan, dan analisis mengenai sumber energi yang ada di Indonesia serta kebutuhan energinya di tingkat nasional. Dilanjutkan dengan mempelajari model sistem pengelolaan energi nasional untuk mendapatkan informasi tentang kebijakan energi nasional, kemudian mengembangkan beberapa jenis bahan bakar alternatif dalam rangka merealisasikan dukungan kebijakan energi nasional. Dalam hal batubara, berkaitan dengan cadangan yang besar mencapai total 99 miliar ton, adalah dengan memberdayakannya agar bisa dimanfaatkan dengan optimal memenuhi kebutuhan sesuai dengan target tahunan yang sudah direncanakan, Dalam hal ini, dikembangkan metode pengeringan batubara menggunakan media uap panas lanjut untuk menghindari terjadinya pembakaran saat pengeringan, dan menjaga tetap kering melalui metode pembriketan panas tanpa perekat dari luar (hot binderless briquetting method). Hasilnya adalah batubara naik kualitas nilai kalornya menjadi kelas batubara menengah bahkan tinggi. Dengan demikian diharapkan dapat berkontribusi mengurangi emisi CO2 melalui pola pemakaian yang efisien, walaupun tidak banyak. Dalam waktu yang bersamaan, dikembangkan juga sumber energi yang bersifat baru, terutama yang terbarukan. Dalam hal ini, pengembangan tersebut difokuskan pada konversi beberapa jenis materi padatan menjadi bahan bakar padat. Gambut (peat), yang merupakan cikal bakal batubara, mempunyai potensi besar bila dikonversikan menjadi bahan bakar padat, terutama karena Indonesia mempunyai daerah dengan kandungan gambut terbesar ketiga dunia. Metode konversinya menggunakan proses torefaksi. Hasil torefaksi gambut menjadi bahan bakar padat merupakan bentuk energi baru tetapi belum tergolong yang terbarukan mengingat proses penggambutan (peatification) oleh alam berlangsung “lama”. Konversi materi yang dapat digolongkan sebagai energi baru dan terbarukan dalam pengembangan ini meliputi limbah biomassa dan sampah kota (Municipal Solid Waste, MSW) karena siklus terjadinya di alam tergolong “pendek” waktunya. Metode konversinya menggunakan metode hydrothermal dan torefaksi juga, dan dapat menghasilkan bahan bakar padat setara batubara kelas menengah. Melalui cara ini, didapatkan dua benefit, yaitu menyelesaikan permasalahan limbah/sampah dan sekaligus mendapatkan bahan bakar yang termasuk energi baru dan terbarukan. Pengembangan bahan bakar padat ini membutuhkan beberapa metode yang diramu dalam suatu urutan proses dengan tujuan mendapatkan hasil yang terbaik dari sisi densitas energi produk dan mengutamakan efisiensi dan efektivitas dalam prosesnya sehingga memerlukan energi yang minimum. Buku ini memaparkan kegiatan-kegiatan tersebut yang dilakukan oleh penulis di Institut Teknologi Bandung sejak tahun 1996 sampai sekarang dan akan dilanjutkan sebagai bentuk realisasi pendalaman kepakaran dalam bidang bahan bakar padat.

UkuranB5
Halaman87
CoverDoff
Detail

Untuk akses e-book kunjungi link berikut:

Untuk pemesanan hubungi nomor:

  • (022) 2512532 (FGB ITB)
  • +62-877-8806-6848 (WhatsApp ITBPress)
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *