Penulis: Prof. Rizkita Rachmi Esyanti
Reviewer: Prof. Fenny Martha Dwivany
ISBN: 978-623-297-718-1
e-ISBN: 978-623-297-719-8 (PDF)
Sinopsis
Ketahanan pangan merupakan isu strategis yang sangat penting di Indonesia saat ini, mengingat pangan adalah kebutuhan dasar yang utama dan sangat dibutuhkan oleh rakyat Indonesia. Saat ini, Indonesia masih bergantung pada impor pangan dan pakan dari luar negeri. Namun, tantangan global seperti krisis lingkungan dan perubahan iklim semakin nyata dari hari ke hari, yang dapat mengancam pemenuhan kebutuhan pangan sebagaimana dicanangkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Bagi Indonesia, isu ini menjadi semakin krusial, karena jumlah penduduk sangat besar, cakupan geografis luas, dan keragaman kondisi lingkungan di berbagai wilayah. Oleh karena itu, usaha untuk meningkatkan ketahanan pangan perlu dilakukan secara berkelanjutan dari penyediaan bibit unggul, optimalisasi budidaya di lahan, hingga penanganan pascapanen yang efektif. Ketiga aspek ini merupakan fondasi penting untuk memastikan ketersediaan pangan dan pakan yang berkelanjutan di Indonesia.
Buku ini diawali dengan pengenalan konsep dasar pensinyalan dalam memahami berbagai fenomena fisiologi tumbuhan, khususnya bagaimana tumbuhan mengenali sinyal lingkungan dan meresponsnya melalui mekanisme di tingkat sel. Respons ini mencakup metabolisme, pergerakan, dan ekspresi gen-gen yang berperan dalam pembentukan metabolit dan struktur yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Pemahaman terhadap mekanisme pensinyalan ini penting untuk digunakan dalam mencapai ketahanan pangan. Ketahanan pangan dimulai dari penyiapan bibit yang unggul, cara-cara kultivasi yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tumbuhan di lahan, serta menjaga hasil panen agar tetap pada kondisi baik, dan layak dikonsumsi dalam waktu yang lebih lama.
Penyiapan Bibit:
Bibit unggul dapat diperoleh dari tanaman induk yang memiliki sifat unggul dalam waktu singkat dan dalam jumlah banyak, serta memiliki karakter yang sama dengan induknya, bahkan bebas dari penyakit melalui teknik kultur jaringan. Teknik ini dapat dilakukan dalam skala kecil menggunakan botol kultur, maupun dalam skala besar menggunakan bioreaktor. Kultur jaringan juga dapat digunakan untuk aplkasi transformasi genetik dan penyuntingan genom, serta studi peningkatan metabolit bernilai ekonomis, antara lain produksi pemanis alternatif dari Stevia. Seluruh studi dilakukan menggunakan konsep pensinyalan untuk optimasi hasil pada level molekuler, sel, jaringan, dan organisme utuh.
Kultivasi di Lahan:
Kultivasi di lahan umumnya membutuhkan tambahan pupuk atau biostimulan lain untuk optimalisasi hasil panen. Pada bagian ini dipaparkan contoh uji penggunaan senyawa seperti kitosan, DNA extraselular, dan sinyal cahaya beserta penjelasan mekanisme kerjanya secara molekuler serta fenomena fisiologis yang dapat diukur maupun diamati secara visual/fenomik. Hasil tersebut menunjukkan potensi untuk dikembangkan menjadi produk atau teknologi yang berperan dalam meningkatkan pertumbuhan, perkembangan dan ketahanan tanaman terhadap cekaman.
Pascapanen:
Kerugian dalam bidang pertanian tidak hanya disebabkan karena bibit yang digunakan kurang berkualitas, ataupun kultivasi di lahan yang kurang optimal, namun juga dari rusakan hasil panen ketika dalam penyimpanan atau distribusi. Oleh karena itu, telah dilakukan penelitian untuk mengembangkan metode penyimpanan yang ramah lingkungan menggunakan Food Storage Chamber (FSC) dan material nano TiO2. Analisis dilakukan dalam level fisiologi dan omik (genomik, transkriptomik, metabolomik), sehingga dapat menunjukkan bahwa teknologi yang digunakan berpotensi dalam menjaga mutu hasil panen dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Ukuran | B5 |
Halaman | 104 |
Cover | Doff |
Untuk akses e-book kunjungi link berikut:
Untuk pemesanan hubungi nomor:
- (022) 2512532 (FGB ITB)
- +62-877-8806-6848 (WhatsApp ITBPress)