Selasa, 27 Mei 2025, HMF ‘Ars Praeparandi’ ITB mengadakan rapat koordinasi badan pengurus periode 2025/2026 di ITB Press Store. Rapat yang dimulai pukul 17.00 dan berlangsung hingga pukul 22.00 WIB ini dihadiri oleh pengurus inti dan seluruh kepala divisi yang telah terpilih untuk menjalankan amanah organisasi selama satu tahun ke depan.
Setiap divisi memaparkan gambaran besar program yang akan dijalankan, mulai dari akademik dan keprofesian, pengabdian masyarakat, media dan informasi, hingga hubungan eksternal. Tidak hanya itu, mereka juga menyampaikan kebutuhan kolaborasi lintas divisi agar kerja bisa lebih sinergis dan efisien.
Masing-masing grup bidang dan divisi turut mempresentasikan rencana kerjanya. Setiap bidang atau divisi memaparkan secara rinci program-program yang akan mereka jalankan, sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing. Di Badan Pengurus HMF ‘AP’ ITB 2025/2026 sendiri, terdapat enam bidang yang membawahi antara dua hingga empat divisi. Masing-masing bidang memiliki ruang lingkup kerja yang berbeda-beda, disesuaikan dengan objektif dan kebutuhan organisasional.
Menurut Ketua Badan Pengurus HMF ‘AP’ ITB 2025/2026, Sekar, secara umum, bidang-bidang tersebut memiliki cakupan kerja yang luas. Misalnya, bidang kesekjenan mengurusi kebutuhan dasar organisasi seperti surat-menyurat, keuangan, dan pengelolaan sekretariat. Lalu ada bidang manajemen pengembangan organisasi yang bertugas mengelola kaderisasi, memberikan apresiasi, dan melakukan penilaian terhadap kinerja anggota. Bidang media komunikasi dan informasi bertugas memenuhi kebutuhan konten serta menjadi jalur utama penyampaian informasi. Sementara itu, bidang internal mengelola kegiatan-kegiatan internal yang bertujuan mempererat hubungan antaranggota. Bidang eksternal berperan menjalin hubungan dengan pihak luar, termasuk dengan alumni. Terakhir, bidang eksplorasi karya menangani kegiatan sosial kemasyarakatan, kajian, serta mendorong inovasi dan penciptaan karya.
Sebagai bagian dari perjalanan panjang dunia farmasi di Indonesia, HMF ‘Ars Praeparandi’ ITB memikul tanggung jawab besar untuk tetap adaptif, menjawab tantangan zaman, dan terus hadir memberi kontribusi nyata di masyarakat. Rapat ini menjadi ruang untuk memperkuat komitmen bersama, menegaskan nilai kolektif, dan menumbuhkan kembali semangat organisasi yang berlandaskan integritas dan kerja nyata.
Diskusi berjalan aktif dengan partisipasi dari semua peserta. Meskipun yang dibahas cukup teknis, nuansa kekeluargaan tetap terasa hangat dan akrab. Beberapa kali tawa kecil muncul di sela-sela presentasi, menandakan hubungan yang dekat antar anggota. Hal ini seakan berbanding lurus dengan ungkapan yang berbunyi “keberhasilan sebuah organisasi tidak hanya diukur dari seberapa rapi programnya, tetapi juga dari seberapa erat rasa memiliki dan kepercayaan antar anggota yang terbangun”.
Di luar pemaparan program, para pengurus juga berbagi tantangan awal yang sedang dihadapi. Obrolan berkembang menjadi diskusi terbuka yang memperkuat rasa saling memahami. Bahkan, beberapa inisiatif kolaborasi langsung tercetus secara spontan dari sesi ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa koordinasi bukan hanya soal menyusun agenda, tetapi juga soal menyatukan cara pandang dan cara bergerak dalam menjawab tantangan bersama.
“Harapan saya untuk HMF ‘AP’ ITB ke depannya adalah semoga dapat memberikan kebermanfaatan yang nyata bagi anggota, alumni, dan masyarakat luas melalui karya serta inovasi yang terus kami bangun dan kembangkan, serta menjadikan himpunan ini sebagai inkubator kebersamaan menciptakan suasana yang solid untuk anggotanya”, ujar Sekar yang ditemui ITB Press selesai acara.
Rapat ditutup menjelang malam dengan sesi dokumentasi bersama. Tidak ada seremoni berlebihan, hanya wajah-wajah muda yang penuh semangat dan siap melangkah bersama menuju satu tahun kepengurusan.
Melalui rapat ini, HMF ‘Ars Praeparandi’ ITB kembali menegaskan bahwa organisasi mahasiswa bukan sekadar wadah kegiatan, melainkan ruang belajar bersama yang membentuk karakter, melatih kepemimpinan, dan membuka cara pandang yang lebih luas. Dan semua itu dimulai dari satu hal: menyatukan visi, menguatkan kolaborasi.