Pesantren Kilat Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Komunitas Generasi Pesona Indonesia – Provinsi Jawa Barat (GenPi Jawa Barat) selama dua hari, yakni pada 8 dan 9 Maret 2025, berlangsung dengan sukses di ITB Press Store, Gedung Science & Techno Park (STP) ITB, Kota Bandung. Kegiatan ini mengusung tema “Menjadi Netizen yang Budiman untuk Perkembangan Pariwisata Jawa Barat” dengan tujuan memberikan wawasan dan keterampilan kepada peserta dalam mengoptimalkan penggunaan gawai guna menciptakan konten yang bermanfaat serta berdampak positif bagi pariwisata Jawa Barat.
Namun, pembuatan konten digital saat ini tidak hanya relevan dalam konteks pariwisata Jawa Barat, tetapi juga menjadi aspek penting bagi banyak orang. Untuk menghindari polusi konten yang tidak sesuai dengan kaidah jurnalistik, acara ini menekankan pentingnya menciptakan konten berkualitas yang layak dikonsumsi oleh publik luas. Sebelum sebuah konten dipublikasikan, sebaiknya melalui beberapa tahapan hingga benar-benar siap dirilis, baik ke media konvensional maupun media sosial. Tahapan yang perlu dipelajari para pembuat konten mencakup ide kreatif, menulis kreatif, teknik fotografi jurnalistik, dan teknik videografi.
Hari pertama Pesantren Kilat Jurnalistik diawali dengan sesi berpikir kreatif yang dibawakan oleh Alga Indria, CEO ITB Press sekaligus vokalis grup band The Panasdalam Bank. Dalam sesi ini, peserta diajak menggali kreativitas untuk menciptakan ide-ide segar yang dapat dikembangkan menjadi konten berkualitas. Menariknya, Pak Alga menekankan pentingnya memahami batasan kreativitas sebelum bisa berpikir out of the box. Menurutnya, seseorang tidak akan mampu berpikir di luar kotak jika belum memahami bentuk dan batasan kotak tersebut. Pemahaman ini berkaitan erat dengan inovasi dan pemecahan masalah, yang merupakan aspek penting dalam kreativitas. Pak Alga juga menyoroti bagaimana relevansi ide kreatif dengan kebutuhan masyarakat dapat memberikan manfaat yang lebih besar, seperti yang telah ia terapkan dalam berbagai proyek mural bersama komunitas Mural Bandung.
Selanjutnya, materi menulis kreatif disampaikan oleh Ojel Sansan Yusandi, seorang penulis novel sejarah dan pendiri Bandoeng Waktoe Itoe. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan wawasan tentang cara menulis dengan gaya yang menarik, informatif, dan tetap sesuai dengan kaidah jurnalistik. Kang Ojel, yang memiliki latar belakang dalam bidang sejarah, sering mengaplikasikan pendekatan sejarah dalam tulisannya. Menurutnya, detail dalam sebuah peristiwa dapat memperkaya narasi tulisan dan menciptakan lanskap cerita yang lebih luas dan mendalam.
Hari kedua diawali dengan sesi fotografi jurnalistik oleh Rudiman dari tim media sosial Pikiran Rakyat Media Network. Dalam paparannya, Kang Rudi menjelaskan bahwa fotografi jurnalistik adalah seni menangkap momen yang memiliki nilai berita dengan menggabungkan unsur seni dan informasi faktual. Ia juga menjelaskan karakteristik utama fotografi jurnalistik yang faktual, relevan, emosional, cepat, dan akurat. Aspek-aspek tersebut menjadi elemen utama dalam menciptakan foto jurnalistik yang berkualitas dan mendukung narasi berita secara visual.
Sebagai pemateri berikutnya, Ketua Divisi Online GenPi Jabar sekaligus tim media sosial Pikiran Rakyat Media Network, Kang Dedy Mulyana, menyampaikan materi tentang teknik videografi dalam pembuatan konten. Dalam sesi ini, peserta tidak hanya mendapatkan teori mengenai videografi, tetapi juga praktik langsung dalam membuat video. Mereka diajarkan cara mengoptimalkan penggunaan gawai, seperti ponsel, untuk menghasilkan konten yang menarik dan berkualitas.
Suasana pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan membuat peserta semakin termotivasi untuk mengembangkan kemampuan mereka. Selain itu, peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan berdiskusi, sehingga terjadi interaksi yang dinamis antara pemateri dan peserta.
Dengan berakhirnya Pesantren Kilat Jurnalistik ini, diharapkan para peserta dapat menerapkan ilmu yang mereka peroleh untuk menciptakan konten yang positif dan membangun bagi pariwisata Jawa Barat. GenPi Jawa Barat pun berharap dapat terus menghadirkan kegiatan serupa di masa mendatang guna memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan dunia jurnalistik dan media digital di Indonesia.