Sabtu, 11 Januari 2025, bertempat di ballroom hotel Oria, Jakarta digelar acara “Gathering Birthday Party & Launching Album ‘To Another Page’ A Compilation Album 2024”, bersama Komunitas Fantastic Fariz RM (KFFRM). Gelaran ini menjadi ajang silaturahmi sesama penggemar Fariz RM, dan juga sebagai bentuk dukungan pada sang idola untuk terus berkarya. Hal ini terbukti dengan dilibatkannya komunitas ini dalam penggarapan album kompilasi Fariz RM yang baru, ‘To Another Page. Menurut koordinator KFFRM, Ari Koencoro, dia bersama teman-teman dari KFFRM ikut terlibat dalam kurasi lagu-lagu Faris RM yang masuk album ini.
Satu hal yang diamini pula oleh Fariz RM yang mengaku bisa terus eksis di ranah musik tanah air berkat adanya komunitas penggemar ini. Menarik ketika melihat hubungan akrab Fariz dengan komunitas penggemarnya ini. Banyak kisah-kisah menarik dirasakan penggemar terhadap karyanya Fariz yang berhasil menjadi ‘soundtrack’ hidup mereka. Naik turun perjalanan karir Fariz tidak membuat komunitas ini berpindah ke lain hati untuk terus menjadi barisan terdepan dalam mendukung karir bermusik Fariz RM.
Menurut koordinator KFFRM, Ari Koencoro, keberadaan KFFRM selain sebagai wadah bagi mereka para fans Fariz RM, juga sebagai tempat berkumpul sesama para anggota yang selalu hadir pada setiap konser Fariz RM. “Wadah ini bermula dari grup facebook yang di dalamnya terdiri dari anggota yang memiliki kesamaan sebagai penggemar musik dan karya Fariz RM.” Jelasnya.
Sedangkan menurut cerita salah satu anggota KFFRM yang lain, Asep Gunawan, komunitas ini dibuat sebagai lanjutan dari wadah Fariz RM Fans Club pada era 1980. Hingga kini komunitas ini sudah eksis selama kurang lebih 13 tahun. “Kami sudah eksis sejak 13 tahun lalu yang berkeinginan melanggengkan karya-karya Fariz RM. Anggota yang kini mencapai 3000 lebih dan tersebar di seluruh Indonesia ini, setiap ada konser mas Fariz, kami selalu support dengan mengumpulkan anggota dan beramai-ramai datang ke konser,” tambah Asep Gunawan yang biasa dipanggil Asgun ini.
Ada hal menarik yang dibuat Fariz RM saat memasuki area ballroom hotel Oria. Tanpa basa-basi, musisi yang dikenal berkat lagu “Barcelona” ini langsung naik ke panggung menyanyikan lagu “Antara Kita”. Sontak hal tersebut disambut antusias oleh penggemarnya. Apa yang dilakukan Fariz seolah menjadi trigger bagi penggemarnya untuk kembali membuka memoar manis mereka bersama dengan lagu-lagu Fariz RM.
Setelahnya acara berlanjut pada sesi konferensi pers, potong tumpeng dan tiup lilin dalam rangka perayaan ulang tahun Fariz RM yang ke 66. Seperti banyak orang tahu, Fariz berulang tahun pada tanggal 5 Januari 1959. Uniknya, bulan Januari juga menjadi hari besarnya KFFRM yang juga lahir pada bulan tersebut. Pada sesi ini hadir pula penyanyi Vina Panduwinata, Rika Roeslan, dan juga mantan istri Fariz, Oneng Diana Riyadini. Selain itu rekan-rekan musisi senior lainnya juga turut hadir di acara ini seperti musisi senior, Keenan Nasution dan juga Addie MS. Keduanya merupakan musisi-musisi yang pernah terlibat secara langsung dalam karir bermusik Fariz RM.
Ada momen istimewa yang terjadi di acara ini saat Keenan Nasution didaulat bermain drum, hingga hal tersebut menambah semarak acara. Ditemui disela-sela acara, Keenan Nasution mengungkap perasaan bahagianya melihat Fariz RM bisa terus eksis hingga saat ini. Musisi yang dikenal berkat lagu hits “Nuansa Bening” ini pernah membidani grup musik Badai Band bersama dengan Fariz bersama sejumlah musisi besar lainnya seperti Chrisye, Yockie Suryoprayogo, Roni Harahap, Guruh Soekarnoputra, serta Oding Nasution. Keenan, Oding, dan Debby Nasution punya pengaruh cukup signifikan bagi karir bermusik Fariz. Saat usianya masih berumur 12 tahun, Fariz mengawali karier bermusiknya sebagai pemain gitar melodi saat terlibat bersama band Young Gipsy bentukan Oding dan Debby Nasution.
Sedangkan Addie MS merupakan teman semasa SMA Fariz di SMA 3, Jakarta. Keduanya pernah terlibat projek operet pada acara perpisahan dan grup vokal sekolah bersama dengan Adjie Soetama dan Iman R.N. Selain itu, bersama Addie MS, Adjie Soetama, Raidy Noor, dan Ikang Fawzi, Fariz pernah mengikuti Lomba Cipta Lagu Remaja yang diadakan oleh Radio Prambors Jakarta, dan meraih juara ketiga.
Lulus dari SMA 3, Fariz melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung jurusan Seni Rupa pada tahun 1978. Di Bandung, Fariz pun mencoba untuk mengembangkan dan menimba ilmu serta menambah pengalaman dengan bergabung di dua grup musik beraliran rock, Giant Step dan The Rollies. Fariz menjadi musisi pengganti untuk posisi keyboard Giant Step untuk penampilan panggung, dan menggantikan posisi pada drum untuk karya-karya pentas The Rollies. Fariz juga pernah membantu mengiringi kelompok musik dari Bandung pimpinan Harry Roesli, Harry Roesli Kharisma, pada tahun 1979.
Hal menarik lainnya terjadi pada tahun 1980, saat Fariz merilis album keduanya yang bertajuk ‘Sakura’. Di album ini, dengan sistem rekam overdubbed, Fariz memainkan berbagai instrumen, seperti drum, kibor, gitar, bas, perkusi sendirian. Satu hal yang kemudian dia buktikan kembali di acara ini, saat satu persatu anggota KFFRM unjuk gigi menyanyikan lagu-lagu Fariz, dia hadir ditengah-tengah lagu memainkan drum dan bass. Satu hal yang makin menegaskan citra yang melekat padanya sebagai ‘musisi jenius’.
Selain itu, hal menarik lainnya di acara ini adalah saat Fariz duet dengan Vina Panduwinata dan Rika Roeslan, sebelum akhirnya beberapa anggota KFFRM menyumbang suara di lagu-lagu hits Fariz seperti “Nada Kasih”, “Nyanyian Malam”, “Selangkah ke Seberang”, sampai kemudian Fariz tampil membawakan lagu “Sakura” dan “Barcelona”. Dua lagu yang turut melambungkan namanya di industri musik Indonesia. Acara ditutup dengan sesi foto bareng dan juga bincang santai antara Fariz dan Komunitas Fantastic Fariz RM. Sebuah momen istimewa dan menjadi pembuka yang manis untuk tahun yang baru ini.