Rabu, 5 Maret 2025, ITB Press Show memasuki episode barunya. Kali ini hadir sebuah komunitas yang diinisiasi oleh para santri yang punya ketertarikan di dunia seni. Adalah Wildan F. Akbar, orang yang pertama kali menginisiasi lahirnya komunitas ini. Berawal dari keresahannya tentang tidak adanya wadah yang bisa menampung para santri berkegiatan seni, dia akhirnya memberanikan diri untuk membuat komunitas bernama Komunitas Seni Santri, hingga akhirnya komunitas ini bertransformasi menjadi Bormove (Boarding Movement) atau gerakan pondok, dalam bahasa Indonesia.
Hadir mewakili komunitas Bormove, ada Kang Wildan sebagai founder dari komunitas Bormove, dan juga Kang Teddy Firman yang baru beberapa minggu ini terpilih menjadi ketua komunitas Bormove. Obrolan dengan keduanya menyenangkan, karena literate people di rumah bisa terbuka dengan ‘dunia pesantren’ yang menjadi tempat mereka menuntut ilmu. Uniknya, pesantren yang selama ini kita kenal hanya berokus pada urusan pelajaran agama, nyatanya terbuka juga dengan berbagai kegiatan berkesenian di lingkungan pondok. Bahkan, menariknya, Kang Wildan justru mulai memiliki ketertarikan pada seni (khususnya seni lukis) ketika dia ‘mondok’ di pesantren.
Selain itu, menarik pula untuk digaris bawahi tentang kegiatan rutin mereka di komunitas Bormove. Dalam rangkaian kegiatannya mereka punya dua agenda besar yang rutin digelar setiap bulannya. Yang pertama ada ‘Ngaos Seni’, dan yang kedua ada ‘Sorogan Seni’. Bedanya, jika Ngaos Seni merupakan acara yang mengetengahkan para anggota Bormove untuk menjadi pemateri mengenai bidang seni yang dia kuasai, seperti halnya yang baru-baru ini digelar di ITB Press Store, ada Kang Hilmi yang menjadi pemateri untuk acara “Ngaos Seni: Workshop Basic Hand Embroidery”. Sedangkan program Sorogan Seni merupakan sebuah acara interal komunitas Bormove, di mana mereka mengundang pemateri dari luar yang didaulat untuk berbagi ilmu dan pengalamannya dengan para anggota komunitas Bormove.
Ada banyak perspectif menarik yang dipaparkan kedua narasumber dari Bormove ini, dari mulai dunia pesantren, cara mereka membuat ‘agenda’ berkesenian, sampai keinginan luhur mereka untuk bisa berdakwah lewat seni. Simak obrolan lengkapnya melalui kanal youtube ITB Press TV.