Bangkitnya Kembali Konser Musik Penyanyi Era 80-an dan 90-an: Sebuah Fenomena Nostalgia

Penulis: Yully Hidayah, Universitas Taruna Bakti Prodi Penyaji Musik/D3

Musik adalah medium universal yang mampu melintasi ruang dan waktu. Di Indonesia, musik era 80-an dan 90-an memiliki tempat istimewa di hati masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena kebangkitan konser musik yang menampilkan penyanyi dan musisi legendaris dari era tersebut menjadi sorotan. Nama-nama seperti Vina Panduwinata, Nicky Astria, Fariz RM, Atiek CB, hingga Dian Piesesha kembali menghiasi panggung, membawa suasana nostalgia yang memikat banyak penggemar lintas generasi.

Tujuh tahun lalu, tepatnya pada tanggal 8 September 2017, salah satu diva pop Indonesia, Vina Panduwinata mencuri perhatian dengan konsernya bertajuk “September Ceria With Vina Panduwinata” yang digelar di Balai Sarbini, Jakarta. Konser ini menyuguhkan penampilan Mama Ina (sapaan akrabnya) yang berbeda dari konser-konser sebelumnya. Salah satu daya tarik utamanya adalah kolaborasi dengan drummer Ikmal Tobing dan DJ Goeslan, yang menghadirkan konsep musik kekinian berupa live PA (live performance artist).

Meski awalnya diakui oleh Mama Ina jika kolaborasi dengan DJ dan musik ‘kekinian’ itu susah dan membingungkan, tapi Mama Ina mencoba menghargai cara para musisi muda ini meramu musik, hingga akhirnya lambat laun penyanyi lagu “September Ceria” tersebut bisa menikmati musiknya. Menariknya lagi, dalam konser ini Mama Ina juga menggandeng musisi muda seperti Citra Scholastika dan Rian D’Masiv, hingga hal ini menciptakan kolaborasi lintas generasi yang memikat.

Dari 2017 lalu beranjak ke tahun 2024, lewat konser “Nicky Astria Meets Atiek CB” yang digelar pada 11 Oktober 2024 di Balai Sarbini, Jakarta. Dua ‘lady rocker’ yang dikenal dengan lagu-lagu hits mereka pada era 80-an ini berhasil memikat penonton melalui kolaborasi istimewa. Konser tersebut juga menghadirkan Reza Artamevia sebagai bintang tamu, menambah warna dalam penampilan mereka. Antusiasme terhadap acara ini terbukti dari tiket yang habis terjual jauh sebelum hari penyelenggaraan.

Tidak hanya Nicky Astria dan Atiek CB, Dian Piesesha juga mencuri perhatian dengan konser bertajuk “Bunga-Bunga Rindu Intimate Concert” yang digelar pada awal tahun 2024. Acara ini diselenggarakan untuk merayakan 45 tahun perjalanan karier Dian di dunia musik. Lagu-lagu seperti Tak Ingin Sendiri dan Bunga-Bunga Cinta yang populer di era 80-an kembali menggema di panggung, membawa kenangan manis bagi para penonton.

Selain konser individu, festival musik seperti Synchronize Fest 2024 juga menjadi platform bagi generasi baru untuk mengenal musik legendaris. Salah satu momen unik dalam festival ini adalah penampilan virtual Nike Ardilla melalui teknologi metahuman. Teknologi ini memungkinkan sosok sang legenda tampil kembali membawakan lagu-lagu ikoniknya seperti “Seberkas Sinar” dan “Bintang Kehidupan”. Kehadiran Nike Ardilla dalam format digital tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebuah penghormatan terhadap warisan musik Indonesia.

Festival lain yang mengusung tema serupa adalah Rock Legend Festival 2024. Acara ini menghadirkan band rock legendaris seperti God Bless, yang masih eksis dan konsisten berkarya. Penampilan mereka membuktikan bahwa semangat musik rock Indonesia tetap hidup meskipun telah berlalu puluhan tahun.

Kebangkitan konser musik dari era 80-an dan 90-an tidak terlepas dari nostalgia generasi dewasa. Generasi yang tumbuh besar dengan musik-musik ini kini berada pada usia dewasa dengan daya beli yang lebih tinggi. Nostalgia terhadap lagu-lagu yang menjadi bagian dari perjalanan hidup mereka membuat konser-konser ini menjadi ruang untuk melarikan diri dari rutinitas dan kembali ke masa muda.

Kualitas musik dari era tersebut juga dinilai memiliki keunikan tersendiri. Lirik yang kuat, aransemen yang khas, dan kemampuan vokal para penyanyi legendaris membuat karya-karya mereka tetap relevan hingga kini. Lagu seperti “Burung Camar” dari Vina Panduwinata atau “Uang” dari Nicky Astria memiliki pesan yang masih diterima oleh generasi muda.

Kebangkitan ini juga didukung oleh platform digital. Kehadiran Spotify, YouTube, dan media sosial lainnya membuka akses ke karya-karya lawas, memungkinkan generasi muda mengenal musik dari masa lalu. Beberapa lagu bahkan kembali populer melalui tren di TikTok atau platform serupa.

Fenomena ini membawa dampak positif bagi industri musik Indonesia. Konser-konser bernuansa nostalgia tidak hanya menghidupkan kembali karier para musisi senior, tetapi juga memberikan ruang bagi kolaborasi lintas generasi. Banyak musisi muda yang terinspirasi oleh karya-karya dari era tersebut, sehingga mereka memberikan sentuhan modern pada lagu-lagu lawas tanpa menghilangkan esensinya. Di sisi lain, para penonton juga diuntungkan karena mendapatkan hiburan yang penuh makna. Konser semacam ini sering kali menjadi ajang reuni keluarga dan teman-teman lama, mempererat hubungan sosial melalui pengalaman bersama menikmati musik.

Meski demikian, fenomena ini menghadapi tantangan, salah satunya adalah menjaga relevansi di tengah persaingan dengan musik modern. Para musisi era 80-an dan 90-an perlu terus berinovasi agar tetap menarik bagi pendengar muda tanpa kehilangan identitas asli mereka.

Ke depan, diharapkan konser nostalgia tidak hanya menjadi ajang mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi inspirasi untuk regenerasi musik Indonesia. Kolaborasi antara musisi senior dan artis muda bisa menjadi langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan industri musik Tanah Air.

Bangkitnya kembali konser musik penyanyi era 80-an dan 90-an membuktikan bahwa musik adalah medium yang melampaui batas waktu. Dengan melodi dan lirik yang abadi, lagu-lagu dari era tersebut terus hidup di hati pendengar. Semoga kebangkitan ini menjadi momentum untuk semakin menghargai karya seni lokal dan menjadikannya bagian dari identitas budaya bangsa.

Referensi:

https://www.merdeka.com/artis/vina-panduwinata-bakal-gandeng-musisi-muda-dalam-konsernya.html?utm_source=GoogleAMP&utm_medium=Lainnya&utm_campaign=Mdk-AMP-Lainnya&utm_content=Artikel-4
https://www.tempo.co/teroka/konser-nicky-astria-meets-atiek-cb-digelar-11-oktober-2024-tiket-sudah-sold-out-3225
https://www.nawacitapost.com/hiburan/27155109/intimate-concert-bunga-bunga-45-years-bunga-bunga-rindu-suasana-nostalgia-bersama-dian-piesesha-dan-penyanyi-senior-era-80an
https://poskota.co.id/2024/10/05/viral-penampilan-nike-ardilla-dalam-bentuk-metahuman-sapa-ribuan-penonton-synchronize-festival-2024
https://www.liputan6.com/hot/read/5687141/rock-legends-festival-konser-nostalgia-dengan-penampilan-band-legendaris-dari-era-80-90an
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *